Kamis, 10 Oktober 2013

Pengertian IP Address, Network ID, Host ID



Pengertian Dan Fungsi IP Address
IP Merupakan Protokol pada network layer yang memiliki sifat dan perananan sebagai Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilewati oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram sampai di lokasi tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Fungsi IP Adress Fungsi IP address dibagi menjadi dua fungsi. Pertama, sebagai alat identifikasi host atau antarmuka jaringan. Kedua, sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi tersebut diilustrasikan sebagai “Sebuah nama untuk mengetahui siapa dia". Sebuah alamat untuk mengetahui di mana dia. Sebuah rute agar bisa sampai ke alamat tersebut.” Para pembuat sistem IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal sebagai Internet Protocol version 4 (IPv4) dan masih digunakan hingga sekarang. Tingginya tingkat pertumbuhan jumlah dan kapasitas jaringan internet menyebabkan dibutuhkannya sistem alamat yang mampu mengidentifikasi lebih banyak anggota jaringan, sistem pengalamatan yang baru diperkenalkan pada tahun 1995. Sistem tersebut dikenal sebagai IPv6. Oke, kita sudah mengenal Pengertian dan Fungsi IP Adress, sekarang mari kita perkaya lagi pengetahuan tentang IP adress dengan mengenalnya lebih dalam lagi.

Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:
Ø  Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
Ø  Router yang dilewati mendiscard datagram,
Ø  karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang memori buffer
Ø  Putusnya rute ke tujuan,
Ø  untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
Ø  Terjadinya kekacauan routing,
Ø  sehingga datagram mengalami looping

IP addres dibagi menjadi :
·         Kelas A

Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). 




·        





     Kelas B 

Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2)
 
Kelas C

Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. 
 



·         


             


      Kelas D

Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone


·         Kelas E 

Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.





IP adress dapat dibagi menjadi dua yaitu :

   o   Network ID
   o   Host ID


Network ID Host ID


Network ID dan Host ID Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu network ID dan host ID.
Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Contoh pengalokasian IP address adalah sebagai berikut. Akan dibuat sebuah jaringan yang menghubungkan tiga buah komputer. Langkah yang dilakukan adalah menentukan network ID dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus memiliki network ID yang sama. Dengan begitu, sebagai contoh pemberian network ID untuk jaringan tersebut adalah 192.168.1.xxx.
Host ID digunakan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Setiap antarmuka jaringan harus memiliki host ID yang unik.











Rabu, 28 Agustus 2013

Pengertian Router, Gateway, Bridge, dan Repeater



1.       Router

 









Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.

Jenis-jenis Router :
1.   Router Aplikasi             : Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pada system operasi, sehingga system operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router.
2.   Router Hardware         : Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan seperti router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address
3.   Router PC                      : Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut


2. Gateway
 










Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protocol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.
Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN ( Local Area Network )  dengan WAN (Wide Area Network ).



3. Bridge








Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringanyang menggunakan fiber obtik dengan  jaringan yang menggunakan coaxial.
 
Bridge fungsinya hampir sama dengan repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari repeater. Dikatakan lebih fleksibel karena dapat menghubung jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda-beda. Contohnya Bridge dapat mengubungkan antara Ethernet baseband dan ethernet broadband. Bridge juga bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan jenis kabel yang berbeda atau topologi yang berbeda juga.

4. repeater

 










Repeater adalah suatu alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN kemudian dipancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan  sinyal asli kesegmen kabel yang lain.

Fungsi Repeater :
1.      Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
2.      Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
3.      Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server